TELAAH KITAB TAFSIR BERCORAK LUGHAWI DI ABAD PERTENGAHAN (Studi Komparasi antara tafsir Anwar at-Tanzil wa Asrar at-Ta’wil fi at-Tafsir dan al-Bahr al-Muhit)
DOI:
https://doi.org/10.57163/almuhafidz.v2i1.28Keywords:
Lughawi, Baidlowi, Abu HayyanAbstract
Tafsir lughawi menjelaskan kitab suci alqur’an melalui interpretasi semiotic dan semantic yang meliputi etimologis, morfologis, leksikal, gramatikal dan retorikal. Tafsir lughawi ini merupakan salah satu corak yang dilakukan oleh mufassir untuk menjelaskan ayat-ayat alqur’an.Karena alqur’an mempunyai gaya bahasa yang sangat tinggi, maka yang akan menafsirkan dengan corak ini harus memiliki kapasitas tertentu. Tafsir lughawi ini sudah mulai muncul pada abad kedua dan ketiga hijriyah. Munculnya cara menafsirkan alqur’an dengan bahasan corak kebahasaan ini disebabkan karena terjadi integrasi antara bangsa Arab dan non Arab. Kerangka operasional untuk menjelaskan tafsir lughawi ini adalah dengan mengemukakan maksud di bidang ilmu nahwu, sharaf, balaghah dengan macam-macam dan bagian masing-masing.
Kajian tafsir terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Untuk menghasilkan pemahaman yang lebih utuh dan komprehensif tentunya diperlukan suatu metode atau cara tertentu dalam menafsirkan al-Quran. Sedangkan metode yang digunakan untuk menafsirkan al-Quran itu terbagi empat metode tahlili, ijmali, muqaran, dan metode maudhu’i. Sedangkan dilihat dari sumber pangambilan tafsirnya terbagi menjadi dua tafsir secara bi al-matsur dan tafsir secara bi al-ra’yi. Begitu pula warna corak tafsir secar garis besar dibagi menjadi llima corak ilmi, fiqhi, sufi, Falsafi, dan adabi wa ijtimai.